Sejarah perkembangan Gerakan Mahasiswa
(GM) di Indonesia selalu menarik karena tidak dapat dilepaskan dengan
sejarah perkembangan negara Indonesia. Bahkan, keberadaan GM selalu
berpengaruh pada situasi politik nasional. Meskipun sudah berkali-kali
“diberangus” oleh penguasa di setiap jamannya, GM selalu muncul dengan
sikap kritis dan tuntutan untuk memperbaiki keadaan politik nasional.
Gedung wakil rakyat, yaitu Gedung DPR/MPR dan gedung-gedung DPRD di daerah, menjadi tujuan utama mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia. Seluruh elemen mahasiswa yang berbeda paham dan aliran dapat bersatu dengan satu tujuan untuk menurunkan Soeharto. Organ Mahasiswa itu antara lain :
POSKO C Jayabaya, LMND,FKSMJ,Forkot/Forum Kota,Famred,Front Nasional,Front Jakarta,KAMMI,HMI MPO,FAM UI,Komrad,Gempur,Forum Bersama/Forbes,Jaringan Kota/Jarkot,LS-ADI Jakarta,HMR,KAM-JAKARTA,,KBM-IPB,SMKR,KPRP,FKMY,SMUR,Agresu,FKMSB,FABRI,FKMB,FIM B,FAMU,GMIP,KPMB,FAF,KM ITB,KM Unpar,PPPY,FAMPERA,LMMY,DEMA,SMPR,Posperra,Frontier,FAMPR,FKPMMB,AbrI,APR
ASPR,FORMAD,FPM,KAMI,FKMM,KONTRA
Secara historis, peran GM dalam perubahan
politik di Indoensia sangatlah besar. Misalnya, perubahan kekuasaan dari
rejim Orde Lama ke rejim Orde Baru pada tahun 1965, peran GM sangat
besar dalam melegitimasi kekuasaan Sukarno. Begitu pula pada tahun 1998,
tanpa kehadiran ribuan GM di gedung MPR/DPR, sangatlah sukar untuk
membuat Soeharto mundur dari jabatan presiden. Bahkan, jika dilihat jauh
ke belakang, peran GM lah yang membidani lahirnya negara Indonesia.
Gerakan mahasiswa Indonesia 1998 adalah
puncak gerakan mahasiswa tahun sembilan puluhan yang ditandai dengan
tumbangnya Orde Baru dengan ditandai lengsernya Soeharto dari kursi
kepresidenan, tepatnya pada tanggal 21 Mei 1998.
Gerakan ini diawali dengan terjadinya krisis moneter di pertengahan
tahun 1997. Harga-harga kebutuhan melambung tinggi, daya beli masyarakat
pun berkurang. Tuntutan mundurnya Soeharto menjadi agenda nasional
gerakan mahasiswa. Ibarat gayung bersambut, gerakan mahasiswa dengan
agenda reformasi mendapat simpati dan dukungan dari rakyat.Gedung wakil rakyat, yaitu Gedung DPR/MPR dan gedung-gedung DPRD di daerah, menjadi tujuan utama mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia. Seluruh elemen mahasiswa yang berbeda paham dan aliran dapat bersatu dengan satu tujuan untuk menurunkan Soeharto. Organ Mahasiswa itu antara lain :
POSKO C Jayabaya, LMND,FKSMJ,Forkot/Forum Kota,Famred,Front Nasional,Front Jakarta,KAMMI,HMI MPO,FAM UI,Komrad,Gempur,Forum Bersama/Forbes,Jaringan Kota/Jarkot,LS-ADI Jakarta,HMR,KAM-JAKARTA,,KBM-IPB,SMKR,KPRP,FKMY,SMUR,Agresu,FKMSB,FABRI,FKMB,FIM B,FAMU,GMIP,KPMB,FAF,KM ITB,KM Unpar,PPPY,FAMPERA,LMMY,DEMA,SMPR,Posperra,Frontier,FAMPR,FKPMMB,AbrI,APR
ASPR,FORMAD,FPM,KAMI,FKMM,KONTRA
lantas bagaimana gerakan mahasiswa indonesia
kededepan? apakah mereka menemukan bentuk yang relevan atau justru
kembali kepada pengulangan sejarah dalam ketidak berdayaannya?kalau kita
melihat kondisi Ril sejak reformasi 1998, gerakan mahasiswa cenderung
tidak jelas .keberhasilan gerakan mahasiswa tidak cenderung memberikan
dinamikan positif pada gerakan mahasiswa selanjutnya secara keseluruhan.
ternyata depolitisasi orde baru masih
tersimpan dalam alam bawah sadar mahasiswa dan masyarakat hari
ini.dengan kata lain masih seperti dulu pada jaman NKK/BKK. lemahnya
proses ideologisasi dan hanya ditopang oleh euforia sesaat,menyebabkan
gerakan tahun 1998 hanya menemukan momentumnya yang sementara kemudian
redup.
walaupun demikian, gerakan mahasiswa
indonesia tidak boleh berhenti,sebelum perubahan masyarakat yang
dicita-citakan terwujud. tapi semangat, cita-cita dan idealisme gerakan
tidak boleh redup.
PRESIDIUM GERAKAN MAHASISWA INDONESIA (GM-I)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar