Minggu, 10 November 2013

KATEGORI DEFINISI KOMUNIKASI

Aubrey Fisher (1986)
menyusun lima kategori
definisi komunikasi. Lima
kategori definisi itu adalah : (1)
definisi komunikasi yang
memusatkan perhatian pada
penyampaian atau
pengoperasian pesan; (2)
definisi yang menempatkan
komunikasi sebagai kontrol
sosial; (3) definisi yang
menempatkan komunikasi
sebagai fenomena stimuli
respons; (4) definisi
komunikasi yang menekankan
unsur kebersamaan arti
(commoness of meaning); dan
(5) definisi yang melihat
komunikasi sebagai kategori
sosial. Komunikasi adalah
proses penyampaian pikiran
atau perasaan oleh seseorang
kepada orang lain dengan
menggunakan lambang-
lambang yang bermakna sama
bagi kedua pihak. Dalam situasi
tertentu, komunikasi
menggunakan media tertentu
untuk mencapai sasaran yang
jauh tempatnya dan/atau
banyak jumlahnya. Dalam
situasi tertentu pula
komunikasi dimaksudkan atau
ditujukan untuk merubah sikap
(attitude), pendapat (opinion)
atau tingkah laku (behavor)
seseorang atau sejumlah
orang, sehingga ada efek
tertentu yang diharapkan.
Secara sederhana Kamus
Umum Bahasa Indonesia
menjelaskan pengertian
“komunikasi” sama dengan
perhubungan. Dengan
komunikasi orang dapat
menyampaikan pesan-pesan
tertentu kepada kelompok
ataupun kepada masyarakat
luas. Pemahaman beberapa ahli
akan maksud komunikasi
dapat memperluas pemahaman
kita tentang nilai-nilai
komunikasi, antara lain : a.
William Albig dalam bukunya
Public Opinion mengatakan
bahwa komunikasi adalah
proses pengoperan lambang-
lambang yang berarti antara
individu (communication is the
process of transmitting
meaninfull symbols between
individuals). b. Noel Gist dalam
bukunya Fundmentals of
Sociology mengemukakan
pendapatnya : Bilamana
interaksi sosial meliputi
pengoperan arti-arti dengan
menggunakan lambang-
lambang, itulah komunikasi
(When social interaction
involves the transmission of
meanings through the use of
symbols, it is known as
communication). c. Carl I.
Hovland dan buku Social
Communication menjelaskan :
Komunikasi adalah proses
bilamana seseorang individu
(komunikator) mengoper
stimulans (biasanya lamang
kata-kata) untuk merobah
tingkah laku individu lainnya
(komunikan) (Communicationis
the process by which an
individual) (the communicator)
transmits stimuli (usually verbal
symbols) to modify the
behavior of other individuals
communicant). d. Wilbur
Schramm dalam uraiannya
“How communications works”
mengatakan : Komunikasi
berasal dari bahasa Latin, yaitu
kata communio atau common.
Bilamana kita mengadakan
komunikasi itu berarti kita
mencoba membagikan
informasi… agar si penerima
maupun si pengirim sepaham
atas suatu pesan tertentu.
(Communication comes from
Latin communio = common.
When we communicate we are
trying to share information…
the receiver and the sender
tuned together for a particlar
message). Jadi esensi
komunikasi itu ialah
menemukan dan memadukan
si penerima dan si pengirim
atas isi pesan yang khusus. e.
Onong Uchjana Effendy dalam
bukunya Ilmu Komunikasi:
Teori dan Praktek
mengatakan : Komunikasi pada
hakekatnya adalah proses
penyampaian pikiran atau
perasaan oleh komunikator
kepada komunikan. Dari
kelioma buah pikiran di atas
dapat dilihat adanya dua nilai
yang selalu ada. Nilai pertama
adalah informasi, apakah itu
berupa lambang-lambang atau
berpa gambaran yang menjadi
stimulans. Pesan atau message
itu jelas wujud dan proses
(pengoperannya). Nilai kedua
adalah persuasif, yakni proses
pemindahan itu hendak
mencapai satu sasaran, orang
yang menerimanya dan
memahaminya. Secara
ontologis dapat dilihat, bahwa
komunikasi itu adalah
hubungan atau proses
pemindahan dan pengoperan
arti, nilai, pesan melaluimedia
atau lambang-lambang, apakah
itu dengan bahasa lisan,
tulisan, ataupun isyarat. Secara
aksiologis diperlihatkan proses
pemindahan pesan tersebut
dari komunikator kepada
komunikan. Komunikator
memberikan rangsangan
(stimulans), sehingga sikap, ide
atau pemahaman dapat
dimengerti oleh komunikator
maupun oleh komunikan. Ecara
epistomologis nampak bahwa
komunikasi bertujuan merubah
tingkah laku seseorang,
merubah pola pikir atau sikap
orang lain (komunikan) untuk
dapat membangun
kebersamaan, mencapai ide
yang sama demi tujuan
bersama pula. Disamping lima
pandangan di atas, paradigma
Lasswell mengatakan bahwa
cara yang baik untuk
memahami komunikasi adalah
dengan menjawab
pertanyaan : Who says what in
which channel to whom with
what effect? Pertanyaan ini
mengandung lima unsur dasar
dalam komunikasi, yaitu : 1.
Siapa mengatakan?
(komunikator, pengirim atau
sumber) 2. Apa (message :
pesan, ide dan gagasan) 3.
Dengan saluran mana? (media,
channel dan sarana) 4. Kepada
siapa? (komunikan, penerima,
atau alamat) 5. Dengan hasil/
dampak apa? (efect, hasil
komunikasi) Maka dapat
disimpulkan bahwa arti
komunikasi adalah : seni
penyampaian informasi (pesan,
message, ide, sikap atau
gagasan) dari komunikator
untuk merubah serta
membentuk perilaku
komunikan (pola, sikap,
pandangan dan
pemahamannya) ke pola dan
pemahaman yang dikehendaki
komunikator. Jadi proses
penyampaian informasi itu
berdaya guna (berefek)
terhadap komunikan maupun
komunikator).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar